Kegiatan

Free Hearty lahir  di Kutacane, 20 April. Menulis  cerpen dan puisi sejak SMP.  Cerita pendek pertama  muncul di skh Aman Makmur  Padang, Sumatra Barat  pada tahun 1972. Beberapa karya puisinya juga muncul di surat kabar  Malaysia.  Antologi puisi bersama rekan kampus dibukukan pada 1987. Disusul munculnya berbagai buku antologi puisi: “Sajak Berdua” dijual di Alibris oleh Margaret Drabble, seorang penulis buku kompilasi Sastra Dunia.  Lalu bersama rekan lain menulis  “Nyanyian Pulau-Pulau”,  “Hati Perempuan” dan “Bumi Bicara”.  Bersama penulis Malaysia dalam kumpulan puisi Hitam dan Putih (2014), Tari Imaji ini adalah kumpulan Puisi sendiri.
Selain tetap menulis puisi, Free hearty juga menerbitkan kumpulan cerpen bersama antara lain: “Perempuan dalam Perempuan”“….Nol Perkawinan”.  Dan beberapa Kumpulan cerpen bersama para penulsi Negara Serumpun. Antara lain  Cerita Etnis 5 Negara. Free Hearty  dulunya juga aktif sebagai wartawan dan penulis lepas serta menulis feature, essay dan artikel di berbagai Media. Bersama beberapa penulis  yang dekat dengan Titie Said menerbitkan buku In Memoriam Titie Said.
Novel pertamanya dengan judul Tuhan Telah Memutuskan,  terbit pada 2009. Novel Kedua berjudul Cinta di Lorong Waktu  (2012).Buku non-fiksi  Keadilan Jender dari persepektif  Muslim Timur Tengah terbit pada 2011. Buku Apresiasi Sastra Identitas bersama tim kreatif WOHAI pada 2013. Menulis puisi dan cerpen baginya sebagai terapi jiwa. Tempat mengekspresikan segala rasa, dan berbagi cerita. Kematangan diri secara mental dalam dunia sastra ditempa oleh kritik-kritik pedas yang diterimanya dari penulis-penulis senior tahun 70-an yang mempunyai kecendrungan mengkritik pemula dengan keras dan pedas. Namun bapaknya memberi semangat dan menyuruhnya membuktikan kualitas diri dengan terus menulis dan belajar serta berpikir positif saja terhadap setiap kritikan betapapun tajam dan pedasnya.
 Kini, Free Hearty sering diundang sebagai pembicara dan membaca karyanya di berbagai pertemuan Sastra Nasional, Regional dan Internasional. Beberapa karya puisinya bahkan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam majalah luar Negeri. 
Selain meningkatkan pengetahuan secara akademisi dan memperoleh gelar Doktor Sastra&Budaya di UI,  Free mendapat kesempatan memperdalam pengetahuan Sastra dan Budaya di Inggris dan berkeliling Great Britain. Free Hearty juga mendapat kesempatan memperdalam pengetahuan tentang Budaya Amerika dengan mengikuti program FFI ke  Washington State. Di sana puisi berbahasa Inggrisnya dibacakan bersama oleh rombongan Indonesia, di depan peserta FFI di dua kota, Whidbey Island dan Spokane di Washington State. Sekarang
Free Hearty masih aktif menulis berbagai karya sastra dan kritik, selain mengajar Sastra dan Budaya di berbagai perguruan Tinggi di Jakarta.  Dia juga menjabat sebagai Sekretaris umum Himpunan Penulis Indonesia (HPI) Aksara, Ketua II Wanita Penulis Indonesia (WPI) dan Ketua Departemen Sastra Dan Budaya di Himpunan Wanita Karya Pusat (HWK). Bersama dua rekan penulis Malaysia, Free Hearty sebagai penggagas dan sekaligus pendiri,  telah mendeklarasikan berdirinya  Perhimpunan Sastra Budaya Negara Serumpun (PSBNS) pada 21 November 2013 di Aie Angek Padang Panjang. Mereka mengangkat Fadli Zon sebagai Ketua Umum.



Kegiatan Organisasi:
  1. CEO WOHAI (Woman for Harmony Institute)
 Tahun         - Sekarang

  1. Ketua Harian PSBNS
Tahun 2013 – 2015

  1. Ketua Umum PSBNS (Perhimpunan Sastrawan Budayawan Negara Serumpun)
Tahun 2015 – Sekarang

  1. Ketua Umum WPI (Wanita Penulis Indonesia)

Tahun 2015 – Sekarang

1 comment: